Selamat Datang di Kans Radio Pontianak

Perjalanan Suku Dayak Di Tanah BORNEO

Sabtu, 22 Februari 20141komentar


Seperti kita ketahui, Di kalimantan terdapat 5 suku asli kalimantan yaitu suku Banjar, suku Kutai, suku Dayak, suku Paser, suku melayu dan suku tidung. Dan untuk jelajah kans hari ini kita akan lebih mengenal tentang suku dayak yang terdapat di kalimantan khususnya di kalimantan barat.
Suku dayak adalah nama yang diberikan oleh penduduk pesisir pulau Borneo kepada penghuni pedalaman yang mendiami Pulau kalimantan khususnya pulau kalimantan barat. Dan sedangkan untuk budaya masyarakat dayak dahulu adalah budaya maritim atau bahari. Menurut Lindblad, kata Dayak berasal dari kata daya dari bahasa Kenyah yang berarti hulu sungai atau pedalaman. Istilah untuk suku penduduk asli Sambas dan Pontianak adalah Daya (Kanayatn: orang daya= orang darat), sedangkan di Banjarmasin disebut Biaju (bi= dari; aju= hulu). Jadi semula istilah orang Daya (orang darat) ditujukan untuk penduduk asli Kalimantan Barat yakni rumpun Bidayuh yang selanjutnya dinamakan Dayak Darat yang dibedakan dengan Dayak Laut (rumpun Iban). Untuk sebutan orang Dayak itu sendiri hampir semua suku dayak ini mempunyai arti yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya. Kemudian, suku Dayak terbagi dalam enam rumpun yakni rumpun klemantan alias Kalimantan, rumpun iban, rumpun Apokayan yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun Murut, rumpun Ot Danum-Ngaju dan rumpun Punan.
 Namun, para linguis melihat 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau kalimantan dan masing-masing memiliki kerabat di luar pulau kalimantan. 5 kelompok tersebut diantaranya adalah :
1.    Barito raya yang memiliki 33 bahasa, termasuk 11 bahasa dari kelompok madagaskar dan sama-bajau termasuk satu suku yang berdiri dengan nama suku paser.
2.    Dayak darat memiliki 13 bahasa.
3.    Borneo utara 99 bahasa termasuk bahasa yakan di filipina serta satu suku yang berdiri dengan nama Suku Tidung.
4.    Sulawesi selatan, dituturkan 3 suku Dayak di pedalaman Kalbar yaitu Dayak Taman, Dayak Embaloh, Dayak Kalis disebut rumpun Dayak Banuaka.
5.    Melayik dituturkan sebagai Dayak Meratus/Bukit (alias Banjar arkhais), Dayak Iban (dan Saq Senganan), Dayak Keninjal, Dayak Bamayoh (Malayic Dayak), Dayak Kendayan (Kanayatn). Beberapa suku asal Kalimantan beradat Melayu yang terkait dengan rumpun ini yaitu Suku Banjar, Suku Kutai, Suku Berau, Suku Sambas, dan Suku Kedayan.
Di selatan Kalimantan Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan yakni kerajaan Nansarunai dari Dayak Maanyan yang dihancurkan oleh kerajaan Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389. Dan kejadian tersebut membuat suku Dayak Maanyan terdesak dan berpencar-pencar, sebagian besar banyak yang masuk ke daerah pedalaman di wilayah suku Dayak Lawangan. Kemudian pengaruh besar terjadi ketika masuknya pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak bersama para pedagang Melayu sekitar tahun 1520 ke daerah kalimantan.
Akibat kerajaan demak bersama pedagang melayu yang masuk dengan membawa pengaruh islam Sebagian besar suku Dayak di wilayah selatan dan timur kalimantan banyak yang memeluk agama Islam dan keluar dari suku Dayak dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai atau orang Banjar dan Suku Kutai. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Amas dan Watang Balangan. Sebagian lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kota waringin, salah seorang pimpinan Banjar Hindu yang terkenal adalah Lambung Mangkurat. Di Kalimantan Timur, orang Suku Tonyoy-Benuaq yang memeluk Agama Islam menyebut dirinya sebagai Suku Kutai.
Dikarenakan arus migrasi yang kuat dari para pendatang, Suku Dayak yang masih mempertahankan adat budayanya akhirnya memilih masuk ke pedalaman. Akibatnya, Suku Dayak menjadi terpencar-pencar dan menjadi sub-sub etnis tersendiri.
menurut J. U. Lontaan 1975 Kelompok Suku Dayak terbagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub . Masing-masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan sungai-sungai di tiap-tiap pemukiman mereka.
Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J.U. Lontaan, 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil, yang menyebar di seluruh Kalimantan.
Suku bangsa Dayak terbagi dalam enam suku besar yaitu diantaranya adalah Apokayan (Kenyah-Kayan-Bahau), Ot Danum-Ngaju, Iban, Murut, Klemantan dan Punan. Rumpun Dayak Punan merupakan suku Dayak yang paling tua mendiami pulau Kalimantan, sementara rumpun Dayak yang lain merupakan rumpun hasil asimilasi antara Dayak punan dan kelompok Proto Melayu (moyang Dayak yang berasal dari Yunnan). Keenam suku besar itu terbagi lagi dalam kurang lebih 405 sub-etnis. Meskipun terbagi dalam ratusan sub-etnis, semua etnis Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu apakah suatu sub suku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak atau tidak. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang, hasil budaya material seperti tembikar, mandau, sumpit, beliong (kampak Dayak), pandangan terhadap alam, mata pencaharian (sistem perladangan), dan seni tari. Perkampungan Dayak rumpun Ot Danum-Ngaju biasanya disebut lewu/lebu dan pada Dayak lain sering disebut banua/benua/binua/benuo. Di kecamatan-kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala Adat yang memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda.
Dan hingga pada masa kini, suku dayak masih menggunakan seorang Kepala Adat untuk memimpin suku dayak tersebut sehingga suku dayak di masa kini masih memiliki tradisi yang kuat dan tidak pernah melupakan tradisi nenek moyang mereka sendiri. Karena mereka memiliki kekerabatan yang kuat dalam satu suku walaupun  berbeda etnis. Hal yang seperti ini lah yang patut kita contohi untuk kehidupan kita disaat sekarang agar tidak terjadi perkelahian sesama suku dan bahkan tidak pernah melupakan kebudayaan kita sendiri, karena mereka tidak pernah melupakan dari mana asal mereka berada.
Semoga postingan ini bermanfaat untuk kita bersama dan tidak pernah lupa akan nenek moyang kita yang sudah memperjuangkan suku dan kebudayaan kita sendiri. selain itu kita bisa saling menjaga tali persaudaraan kita dalam satu bangsa dan negara, satu prinsip yaitu “BHINEKA TUNGGAL IKA”, dan satu tanah air yaitu INDONESIA.


Sumber : Wikipedia
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

20 April 2016 pukul 18.06

saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan










saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan










Posting Komentar

 
Support : [BSI] | Belajar dan Berbagi
Copyright © 2014. Kans Radio 88.4 FM Pontianak - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger